Jumat, 28 Desember 2012

ACENG "GONDOK"





Lucunya Kisah Aceng
      “Aceng Gondok”, itulah ungkapan yang tepat bagi Aceng di harian Sindo 19/12. Di dalam harian itu diantaranya mengenai tentang pelengseran Aceng dari jabatannya karena kasus pernikahaan kilatnya dengan Fani Oktora. Banyak pihak yang menghakimi Aceng, bahkan Presiden Republik Indonesia pun ikut menyuarakan Sindiran yang berupa nasehat dalam acara Puncak hari Ibu ke – 84 di Jakarta yang isinya “laki – laki wajib menghormati dan memuliakan kaum perempuan. Dan dengan demikian kaum perempuan akan menghormati dan memuliakan kaum laki – laki.” Ucap SBY. Ya, hal ini sebagai bukti bahwa efek media berimbas juga pada emosional Presiden.
 Media hanya membuat para konsumennya emosi dengan Informasi. Coba andaikan ada beberapa pihak yang menelusuri latar belakang dari kasus ini. Saya hanya mengungkap sebagian kecil mengenai kehidupan di Garut, di Garut itu layaknya seperti kehidupan di Kawasan Puncak Bogor. Eksploitasi kehidupan wanita disana sangat deras, banyak orang tua yang memilih mengawinkan anak perempuannya di usia yang masih terbilang cukup muda, jika sudah menikah si anak perempuan itu akan di urusi sang suami, dan tidak bekerja sebagai Wanita tunasusila kasarnya. Nah, Aceng disini hadir Menikahi Fani Oktora di setujui kedua orang tua Fani. Dengan harapan, anak perempuannya tidak bekerja sebagai Wanita tunasusila di daerahnya karena tuntutan ekonomi. Jika pada nantinya, Aceng akan menceraikan anak perempuannya, paling tidak mantan istri dari seorang pejabat tidaklah pantas jika di pekerjakan sebagai seorang wanita tunasusila. Mungkin di daerahnya Fani bisa menjadi lebih bermartabat karena hal ini, pikir orangtuanya. 
      Yang di permasalahkan, mengenai jabatan aceng sebagai seorang Bupati, seharusnya memberikan contoh yang baik itu bukan dengan cara menikahi perempuan – perempuan desa, melainkan berlaku baik dengan cara mengusahakan bagaimana sumber daya Manusia dapat memiliki lapangan pekerjaan yang layak khususnya bagi perempuan. Pantaslah Aceng akan di lengserkan dari jabatannya, karena, Aceng dinilai GAGAL di mata saya dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat garut yang ingin terbebas dari belenggu kehidupan hitam bagi generasi – generasinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah..... karena Indonesia demokrasi...