Senin, 17 Desember 2012

Urbanisasi Sebagai Masalah Persatuan



Urbanisasi Sebagai Masalah Persatuan
               
                Pelarangan Urbanisasi yang di terapkan oleh pemerintah Ibu kota sebagai upaya untuk pembenahan tata kota seperti menjadi masalah pokok dalam hal persatuan dan kesatuan. Sebab, banyak pihak menilai bahwa adanya larangan tersebut terkesan mengkotak – kotakkan Indonesia. Karena, Ibu kota adalah milik seluruh rakyat Indonesia dimanapun mereka berada. Sehinggal hal ini sangat dirasakan sebagi diskriminasi bagi suatu kelompok masyarakat yang sangat fatal kaitannya dengan masalah persatuan.  
                Permasalahan urbanisasi dirasakan sangat kuat oleh para pengurus pemerintahan di Ibu kota. Misalnya dalam masalah pengalokasian dana yang minimal dan tidak memenuhi target yang ada di lapangan. Karena banyak penduduk yang mengeluhkan bahwa pembagian dana alokasi terkadang tidak merata, dan hal tersebut dirasakan oleh penduduk asli ibu kota. Pemerintah daerah Ibu kota semakin menjadi kambing hitam dari setiap permasalahan yang ada. Sedangkan pemerintah daerah Ibu kota sendiri harus bersikap adil kepada pribumi dan pendatang.
                Ibu kota menjadi tempat yang kejam dewasa ini, bukan hanya menjadi pusat kejahatan, bahkan Ibu kota kini menjadi sorotan karena keangkuhannya.  Banyaknya pendatang yang ingin mengadu nasib di pangkuan Ibu kota menjadi hal yang keramat bagi pemerintah daerah Ibu kota. Banyaknya penduduk yang di dasari kemampuan kerja yang sangat minim inilah menjadi kejenuhan Ibu kota. Mungkin, dengan adanya pelarangan urbanisasi ini, pemerintah daerah Ibu kota ingin para pendatang yang berasal dari luar daerah memanfaatkan peluang kerja di kota-nya masing – masing. Menjadi lebih kreatif dan inovatif di desanya sendiri, karena, sangat mustahil seseorang yang sangat akrab dan dekat sekali dengan lingkungan sekitarnya tidak tahu apa yang di butuhkan di sekitarnya juga. Paling tidak dengan berwirausaha di kotanya masing – masing menjadi sebuah peluang yang membantu banyak pihak di daerah tersebut, sehingga tidak serta merta semuanya menumpuk dan berdiam diri tak berarti di ibu kota.
                Ibu kota sudah sangat sesak dengan berbagai macam hal aneh yang sering terjadi, dikarenakan berbagai budaya dan kepala menjadi satu di satu tempat dan mau tidak mau terjadilah banyak kesenjanggan. Maka kini pemerintah daerah ibu kota menjalankan lagi program pelarangan urbanisasi sebagai upaya untuk melakukan tata kota yang di terapkan dengan tutup mata dan tutup telinga.  Karena hanya dengan cara seperti inilah seluruh masyarakat menyadari bahwa kebijak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah..... karena Indonesia demokrasi...