Urbanisasi Sebagai Masalah Persatuan
Pelarangan
Urbanisasi yang di terapkan oleh pemerintah Ibu kota sebagai upaya untuk
pembenahan tata kota seperti menjadi masalah pokok dalam hal persatuan dan
kesatuan. Sebab, banyak pihak menilai bahwa adanya larangan tersebut terkesan
mengkotak – kotakkan Indonesia. Karena, Ibu kota adalah milik seluruh rakyat
Indonesia dimanapun mereka berada. Sehinggal hal ini sangat dirasakan sebagi
diskriminasi bagi suatu kelompok masyarakat yang sangat fatal kaitannya dengan
masalah persatuan.
Permasalahan
urbanisasi dirasakan sangat kuat oleh para pengurus pemerintahan di Ibu kota.
Misalnya dalam masalah pengalokasian dana yang minimal dan tidak memenuhi
target yang ada di lapangan. Karena banyak penduduk yang mengeluhkan bahwa
pembagian dana alokasi terkadang tidak merata, dan hal tersebut dirasakan oleh
penduduk asli ibu kota. Pemerintah daerah Ibu kota semakin menjadi kambing
hitam dari setiap permasalahan yang ada. Sedangkan pemerintah daerah Ibu kota sendiri
harus bersikap adil kepada pribumi dan pendatang.
Ibu
kota menjadi tempat yang kejam dewasa ini, bukan hanya menjadi pusat kejahatan,
bahkan Ibu kota kini menjadi sorotan karena keangkuhannya. Banyaknya pendatang yang ingin mengadu nasib
di pangkuan Ibu kota menjadi hal yang keramat bagi pemerintah daerah Ibu kota.
Banyaknya penduduk yang di dasari kemampuan kerja yang sangat minim inilah
menjadi kejenuhan Ibu kota. Mungkin, dengan adanya pelarangan urbanisasi ini,
pemerintah daerah Ibu kota ingin para pendatang yang berasal dari luar daerah
memanfaatkan peluang kerja di kota-nya masing – masing. Menjadi lebih kreatif
dan inovatif di desanya sendiri, karena, sangat mustahil seseorang yang sangat
akrab dan dekat sekali dengan lingkungan sekitarnya tidak tahu apa yang di
butuhkan di sekitarnya juga. Paling tidak dengan berwirausaha di kotanya masing
– masing menjadi sebuah peluang yang membantu banyak pihak di daerah tersebut,
sehingga tidak serta merta semuanya menumpuk dan berdiam diri tak berarti di
ibu kota.
Ibu
kota sudah sangat sesak dengan berbagai macam hal aneh yang sering terjadi,
dikarenakan berbagai budaya dan kepala menjadi satu di satu tempat dan mau
tidak mau terjadilah banyak kesenjanggan. Maka kini pemerintah daerah ibu kota
menjalankan lagi program pelarangan urbanisasi sebagai upaya untuk melakukan
tata kota yang di terapkan dengan tutup mata dan tutup telinga. Karena hanya dengan cara seperti inilah
seluruh masyarakat menyadari bahwa kebijak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah..... karena Indonesia demokrasi...