Selasa, 05 Februari 2013

Ketidakhadirannya untuk Hadir pada akhirnya Part II



Melanjutkan cerita yang sempat ku tunda…

Ya bersama pria yang sedang aku kagumi wahai kampusku….
***
Membanting tubuhku di kerasnya kasur jelek kamar kos kecil milikku…
Mengadah ke langit – langit dan memejamkan mata
Tiba tiba “DIA”
Ada dalam pejaman mataku saat itu
Aku merasa di gebu perasaanku, di ganggu oleh keberadaannya, di khayalku, di mataku, dan di manapun aku berada…
Aku semakin takut untuk tertidur, aku takut memimpikannya, dan aku sangat takut untuk membuat diriku menjadi seorang yang “melankolis”.
Dia seperti hantu yang datang dengan kegundahan, datang bukan karena suatu senyuman, datang bukan karena suatu pertemuan, bukan pula tragedi romantika kampus tercinta seperti sinetron dimana seorang wanita menjatuhkan buku bukunya karena tertabrak seorang PRIA!!
Aku seperti di jatuhkan sinyal Cinta tepat di aura tubuhnya ! Sinyal yang datang dari langit pada Jumat pagi itu…
Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh………………. Andai aku bisa memilih untuk menjadi laki – laki, yang dengan mudahnya menyapa lebih dulu, dengan mudahnya memberikan “KODE” kekaguman, atau paling tidak tersenyum manis untuknya dengan mengucapkan “Hay… gue…” (Lalu berkenalan)
***
Dalam kegundahan tiba – tiba nokia manis menangis perih tertusuk sinyal yang mengirimkan sebuah pesan singkat untukku!
From 0856xxxxx
Al… save nomer gue! Oia gue mau wawancara lo buat tugas Jurlek gue ya!
Reply
Oh elo *** , em…  mau wawancara dimana? Jam berapa?
From 0856xxxxx
Di Meja Bunder aja ya al… Sesi 3 aja
Reply
Oh oke, 30 menit ya.. soalnya gue juga ada sesi 3 nanti…
From 0856xxxxx
Nanti gue ajak dia juga pas wawancara!! Pliss al…
Reply
DIA? DIA DIA?? Haha… DIA siapa..?   Iya gue usahain!
From 0856xxxxx
DIA yang lo suka lah! HARUS bisa! Awas kalo gak! Makasih banyak al J
NOT REPLY
***
bangun kesiangan, sungguh amat memprihatinkan tertidur tanpa ada rasa kantuk dan tiba saatnya membuka mata hari telah siang terang benderang.
MAMPUS GUE MESTI KE KAMPUS!!
Aku langsung meraih beberapa peralatan mandi dan berlalu ke kamar mandi tanpa MANDI!
kelas Komunikasi Politik hari ini, Jam menunjukkan tiga puluh menit telah berlalu AH AKU TERLAMBAT dari jam wajarnya mahasiswa mahasiswa rajin masuk kelas ini.
Pikiranku melayang jauh di ujung kursi kelas yang berada tepat di samping jendela, menatap dedaunan pohon bambu kampus tercinta sambil berkhayal jika aku menemuinya siang nanti,
 apa yang harus ku katakan?.... Apa yang harus aku lakukan….? Mandi saja belum sudah beraninya berkenalan dengan pria itu… Bagaimana aku mendapatkan kesan yang baik nantinya…?  Bagaimana jika dia tidak menghiraukan perkenalan dariku…? Bagaimana jika dia datang dengan kekasihnya di tempat itu..? Bagaimana jika aku terlihat banyak omong…? Bagaimana…? Bagaimanaa??
Hanya kata Bagaimana yang ada di pelipis otakku.
***
From 0856xxxxx
AL… WOI… elo dimana? Gue mau wawancara nih! Ada si DIA nih!
Reply
Gue gak bisa sekarang, harus diskusi dan bentuk kelompok buat tugas komunikasi politik! 30 Menit ya!
From 0856xxxx
Yaudah ketemuan disini ya
***
30 menit berlalu, aku berlari dari pintu kelas lantai dua kampus, tiba – tiba fikirku ragu, aku kembali lagi ke lantai dua untuk ke toilet melihat penampilanku sejenak, lalu turun kembali lagi dengan sedikit kepercayaan diri yang bertambah. Sesampainya di Meja bundar
“AH LO KELAMAAN SIH AL!” Bentak temanku marah
“Iya sorry, gak tahu gue tadi ada tugas mendadak gitu dari dosennya!”
“ si *** udah pergi tadi! Dia mau kelas, abis kelamaan sih lo!”
(Sungguh amat sedih dan amat menyedihkan dan amat sangat  MENYEDIHKAN!!!!!!!!!  kembali mencoba untuk terlihat stay cool dan tegar)
“Oh gapapa sih, kan gue kesini mau di wawancarain elo”
“Hahaha.. iya ya? Yaudah yuk wawancara!”
~wawancara selesai~
“Al… tadi dia sempet interest tuh sama lo!”
“em… emang Lu bilang gimana?” Tanyaku sedikit menyelidik
“ada deh.. pokoknya dia interest sama lo!”
“emm… do… gue boleh ga minta nomernya?” Muka memerah, mulai melemaskan suara, dan mata berkaca kaca
“HAHAHAHA!! AKHIRNYA LO MINTA JUGA NOMERNYA!”
“ngga… iseng aja do!” masih berusaha untuk jaga gengsi.
“HAHAHA… yaudah yaudah nih! “ Dikasihlah nomer itu!
***
0816XXXXXXX
NOMER INI BERHASIL MEMBUAT GUE KELIMPUNGAN DAN NGGAK TIDUR
Telingaku seperti mendengar ribuan suara yang berdemo meminta Jari jemari mengetik Pesan singkat untuk nomer itu..
Otakku mulai berfikir dan berkelahi dengan hati, berdebat dengan hati bagaimana kelanjutan kisah ini akan di akhiri saat terngiang akan satu kalimat siang tadi “Dia interest sama lo”
Bagaimana kesannya pertengkaran akan baik dan buruk pun terjadi di bagian hati paling kanan!
Entah ini mimpi atau aku sedang terbuai bius ekstasi yang dikirim tuhan tanpa suntikan. Tiba tiba
Send item
To 0816XXXXXX
“Kelelawar dalam sangkar bisakah berhenti terbang digelapnya penjaman mataku?”
Entahlah… aku tidak bisa berbuat apa – apa akan terkirimnya pesan ini, hanya bisa berdoa pada Tuhan semoga esok hari aku di matikan nyawanya karena tidak sanggup melihat pesan yang baru saja terkirim, apalagi hingga aku melihat pesan itu tak terbalas! OMG OMG OMG!!
Handphone ku Berbunyi di tengah malam, ya sekitar pukul setengah dua belas dini hari.
“0816xxxxxx Calling”
(AH PERCAKAPAN INI DIRAHASIAKAN)
** :D **
 Dari percakapan itu kita menciptakan pertemuan yang begitu hangat, mesra dan hanya ada dalam part III.
Aku ingin berpuisi mengakhiri semua kejadian hari itu…



Tahukah kalian?
Tuhan…. Menghantarkan rasa sakit di dalam hati, berupa sebuah sosok dalam buaian kampus tercinta
Manusia yang tidak setara dengan lekuk dan garis bibirku yang pada akhirnya sempat menyatu
Suaranya lebih indah dari suara yang pernah ku nyanyikan dalam sebuah panggung dunia ini
Setiap detiknya setiap menitnya degub jantungku itu kian mendebarkan pesona kegembiraannya ketika mengingatmu…
Aku tak sengaja melihatmu
Aku tak sengaja mengaggumimu
Dan aku tak sengaja menginginkanmu hadir di tepian sisi kanan bahuku
Jumat Pagi…
Tak berembun
Tak ada titik hujan
Hanya ada keramaian
Yang menyampaikan sesuatu untuk hati yang sedang kesepian
Dan
KAMU
Menjadi salah satu penembus jitu keramaian kedalam kesepian ini
Ya kesepianku
Meski Tuhan tidak menghadirkanmu secara utuh
Namun
Bayanganmu
Suaramu
Telah mewakili
Dan menemani
Meski sejenak
Itu berarti
Bukan untukku
Tapi
HATIKU….
DISINILAH TITIK AKU MENCINTAIMU!!! ^___^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah..... karena Indonesia demokrasi...