Melanjutkan cerita yang sempat ku tunda…
Ya bersama pria yang sedang aku kagumi wahai kampusku….
***
Membanting tubuhku di kerasnya kasur jelek kamar kos
kecil milikku…
Mengadah ke langit – langit dan memejamkan mata
Tiba tiba “DIA”
Ada dalam pejaman mataku saat itu
Aku merasa di gebu perasaanku, di ganggu oleh
keberadaannya, di khayalku, di mataku, dan di manapun aku berada…
Aku semakin takut untuk tertidur, aku takut
memimpikannya, dan aku sangat takut untuk membuat diriku menjadi seorang yang “melankolis”.
Dia seperti hantu yang datang dengan kegundahan, datang
bukan karena suatu senyuman, datang bukan karena suatu pertemuan, bukan pula tragedi
romantika kampus tercinta seperti sinetron dimana seorang wanita menjatuhkan
buku bukunya karena tertabrak seorang PRIA!!
Aku seperti di jatuhkan sinyal Cinta tepat di aura
tubuhnya ! Sinyal yang datang dari langit pada Jumat pagi itu…
Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh………………. Andai aku bisa memilih
untuk menjadi laki – laki, yang dengan mudahnya menyapa lebih dulu, dengan
mudahnya memberikan “KODE” kekaguman, atau paling tidak tersenyum manis
untuknya dengan mengucapkan “Hay… gue…” (Lalu berkenalan)
***
Dalam kegundahan tiba – tiba nokia manis menangis
perih tertusuk sinyal yang mengirimkan sebuah pesan singkat untukku!
From
0856xxxxx
Al…
save nomer gue! Oia gue mau wawancara lo buat tugas Jurlek gue ya!
Reply
Oh
elo *** , em… mau wawancara dimana? Jam berapa?
From
0856xxxxx
Di
Meja Bunder aja ya al… Sesi 3 aja
Reply
Oh
oke, 30 menit ya.. soalnya gue juga ada sesi 3 nanti…
From
0856xxxxx
Nanti
gue ajak dia juga pas wawancara!! Pliss al…
Reply
DIA?
DIA DIA?? Haha… DIA siapa..? Iya gue
usahain!
From
0856xxxxx
DIA
yang lo suka lah! HARUS bisa! Awas kalo gak! Makasih banyak al J
NOT
REPLY
***
bangun kesiangan, sungguh amat memprihatinkan
tertidur tanpa ada rasa kantuk dan tiba saatnya membuka mata hari telah siang
terang benderang.
MAMPUS GUE MESTI KE KAMPUS!!
Aku langsung meraih beberapa peralatan mandi dan
berlalu ke kamar mandi tanpa MANDI!
kelas Komunikasi Politik hari ini, Jam menunjukkan
tiga puluh menit telah berlalu AH AKU TERLAMBAT dari jam wajarnya mahasiswa
mahasiswa rajin masuk kelas ini.
Pikiranku melayang jauh di ujung kursi kelas yang berada
tepat di samping jendela, menatap dedaunan pohon bambu kampus tercinta sambil
berkhayal jika aku menemuinya siang nanti,
apa yang harus ku katakan?.... Apa yang
harus aku lakukan….? Mandi saja belum sudah beraninya berkenalan dengan pria
itu… Bagaimana aku mendapatkan kesan yang baik nantinya…? Bagaimana jika dia tidak menghiraukan
perkenalan dariku…? Bagaimana jika dia datang dengan kekasihnya di tempat
itu..? Bagaimana jika aku terlihat banyak omong…? Bagaimana…? Bagaimanaa??
Hanya
kata Bagaimana yang ada di pelipis otakku.
***
From
0856xxxxx
AL…
WOI… elo dimana? Gue mau wawancara nih! Ada si DIA nih!
Reply
Gue
gak bisa sekarang, harus diskusi dan bentuk kelompok buat tugas komunikasi
politik! 30 Menit ya!
From
0856xxxx
Yaudah
ketemuan disini ya
***
30 menit berlalu, aku berlari dari pintu kelas lantai
dua kampus, tiba – tiba fikirku ragu, aku kembali lagi ke lantai dua untuk ke
toilet melihat penampilanku sejenak, lalu turun kembali lagi dengan sedikit
kepercayaan diri yang bertambah. Sesampainya di Meja bundar
“AH LO KELAMAAN SIH AL!” Bentak temanku marah
“Iya sorry, gak tahu gue tadi ada tugas mendadak gitu
dari dosennya!”
“ si *** udah pergi tadi! Dia mau kelas, abis
kelamaan sih lo!”
(Sungguh amat sedih dan amat menyedihkan dan amat
sangat MENYEDIHKAN!!!!!!!!! kembali
mencoba untuk terlihat stay cool dan tegar)
“Oh gapapa sih, kan gue kesini mau di wawancarain elo”
“Hahaha.. iya ya? Yaudah yuk wawancara!”
~wawancara
selesai~
“Al… tadi dia sempet interest tuh sama lo!”
“em… emang Lu bilang gimana?” Tanyaku sedikit
menyelidik
“ada deh.. pokoknya dia interest sama lo!”
“emm… do… gue boleh ga minta nomernya?” Muka memerah,
mulai melemaskan suara, dan mata berkaca kaca
“HAHAHAHA!! AKHIRNYA LO MINTA JUGA NOMERNYA!”
“ngga… iseng aja do!” masih berusaha untuk jaga
gengsi.
“HAHAHA… yaudah yaudah nih! “ Dikasihlah nomer itu!
***
0816XXXXXXX
NOMER INI BERHASIL MEMBUAT GUE KELIMPUNGAN DAN NGGAK
TIDUR
Telingaku seperti mendengar ribuan suara yang berdemo
meminta Jari jemari mengetik Pesan singkat untuk nomer itu..
Otakku mulai berfikir dan berkelahi dengan hati,
berdebat dengan hati bagaimana kelanjutan kisah ini akan di akhiri saat
terngiang akan satu kalimat siang tadi “Dia interest sama lo”
Bagaimana kesannya pertengkaran akan baik dan buruk
pun terjadi di bagian hati paling kanan!
Entah ini mimpi atau aku sedang terbuai bius ekstasi
yang dikirim tuhan tanpa suntikan. Tiba tiba
Send item
To
0816XXXXXX
“Kelelawar dalam sangkar bisakah berhenti terbang
digelapnya penjaman mataku?”
Entahlah… aku tidak bisa berbuat apa – apa akan
terkirimnya pesan ini, hanya bisa berdoa pada Tuhan semoga esok hari aku di
matikan nyawanya karena tidak sanggup melihat pesan yang baru saja terkirim,
apalagi hingga aku melihat pesan itu tak terbalas! OMG OMG OMG!!
Handphone ku Berbunyi di tengah malam, ya sekitar
pukul setengah dua belas dini hari.
“0816xxxxxx Calling”
(AH PERCAKAPAN INI DIRAHASIAKAN)
** :D **
Dari percakapan
itu kita menciptakan pertemuan yang begitu hangat, mesra dan hanya ada dalam
part III.
Aku ingin berpuisi mengakhiri semua kejadian hari itu…
Tahukah kalian?
Tuhan…. Menghantarkan rasa sakit di dalam
hati, berupa sebuah sosok dalam buaian kampus tercinta
Manusia yang tidak setara dengan lekuk dan
garis bibirku yang pada akhirnya sempat menyatu
Suaranya lebih indah dari suara yang pernah
ku nyanyikan dalam sebuah panggung dunia ini
Setiap detiknya setiap menitnya degub
jantungku itu kian mendebarkan pesona kegembiraannya ketika mengingatmu…
Aku tak sengaja melihatmu
Aku tak sengaja mengaggumimu
Dan aku tak sengaja menginginkanmu hadir di
tepian sisi kanan bahuku
Jumat Pagi…
Tak berembun
Tak ada titik hujan
Hanya ada keramaian
Yang menyampaikan sesuatu untuk hati yang
sedang kesepian
Dan
KAMU
Menjadi salah satu penembus jitu keramaian kedalam
kesepian ini
Ya kesepianku
Meski Tuhan tidak menghadirkanmu secara
utuh
Namun
Bayanganmu
Suaramu
Telah mewakili
Dan menemani
Meski sejenak
Itu berarti
Bukan untukku
Tapi
HATIKU….
DISINILAH TITIK AKU MENCINTAIMU!!! ^___^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah..... karena Indonesia demokrasi...