Senin, 17 Desember 2012

BBM milik kita bersama







BBM milik kita bersama

Kenaikan harga BBM masih menjadi keresahan bagi para pemimpin yang bijaksana di negri ini, hingga banyak pernyataan pernyataan dari berbagai pihak yang dengan tegas menyarankan agar harga BBM di naikkan saja.
Perlu kita ingat, masyarakat Indonesia bukan hanya berasal dari kalangan mampu saja, tetapi juga dari ekonomi menengah kebawah pun ikut serta dalam catatan kependudukan Negara Republik Indonesia. Memang mayoritas pengguna kendaraan berasal dari golongan menengah keatas yang di kategorikan sebagai golongan yang masih dapat menikmati kenaikan Harga BBM, tetapi bagaimana dengan golongan menengah ke bawah?
Dimana kenaikan ini juga akan di rasakan para Supir angkutan umum, tukang ojek, atau bahkan para pedagang yang menggunakan BBM pada mesinnya. Kita tahu Pemerintah telah mengeluarkan subsidi BBM sebenarnya,tetapi pemerintah seperti tidak sanggup dengan beban BBM bersubsidi yang ternyata tidak tepat sasaran dalam pengalokasiannya, karena pemakaian BBM bersubsidi ini juga di nikmati kalangan yang bukan haknya. Tetapi apa boleh buat Harga BBM perlu pertimbangan yang memang sangat matang dalam pengambilan keputusannya, mengingat BBM merupakan nyawa dalam penghidupan masyarakat Indonesia, Khususnya masyarakat kecil dimana mereka lagi lagi harus membongkar jatah kebutuhan bulanan setelah kenaikan pangan dan kini kebutuhan BBM. Karena BBM merupakan kebutuhan pokok mereka untuk memulai segala profesi yang mereka miliki,
Mungkin kenaikan BBM ini akibat dari kekhawatiran krisis ekonomi global yang berdampak perekonomian tanah air. Jika dilihat di berbagai pernyataan para petinggi yang mengerti dan memahami isi mengenai pembatasan subsidi BBM ini atau tentang kenaikan harga BBM ini luar biasa pendapatnya. Mulai dari membandingkan Negara Indonesia dengan Negara Tetangga atau Negara Negara maju yang ada di dunia, juga ada pernyataan pembatasan BBM ini dapat berdampak positif pada efektifitas pemakaian listrik , mengapa tidak sekalian saja pernyataan lain yang ingin menyatakan bahwa pembatasan BBM ini untuk mengurangi polusi udara?, tetapi rasanya tidak ada satupun pernyataan yang sedikit lebih memperhatikan nasib kaum kecil yang semakin terjerat akan kelonjakan kelonjakan ini itu, apa mungkin ini semua dikarenakan anggaran Negara yang terus berkurang karena maraknya budaya korupsi para petinggi sehingga rakyat yang di rugikan?. Rakyat memang diam, tetapi dalam hati mereka bergumam pada Tuhan, sampai kapan mereka akan tetap bernafas dan bertahan hidup dengan keadaan yang semakin menghimpit kaum mereka yang hanya berpenghasilan rendah dan tidak sebanyak para pembuat pernyataan.
Penulis hanya ingin Mengingatkan Negri ini pernah menjadi negri satu rasa satu suara dimana kesusahan di hadapi secara bersama sama dalam penjajahan dahulu kala dimana itu dirasakan juga oleh nenek moyangku dan nenek moyangmu. kemarin telah terjadi kenaikan pangan, kini pembatasan subsidi BBM yang mau tidak mau harga BBM dinaikkan, esok apa lagi? Yang pasti dengan adanya pembatasan subsidi BBM ini kehidupan akan tetap berjalan, tidak peduli tiap personal akan dililit hutang piutang, atau merendahkan kadar gizi makanan sehari hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah..... karena Indonesia demokrasi...